Apakah Menjadi Dewasa Memang Seperti Ini?

yundaily
1 min readApr 5, 2024

--

Photo by Alina Scheck on Unsplash

Hilang minat pada hal yang biasanya membuatku bersemangat. Kpop. Drama Korea. Es kopi di siang yang terik. Hari libur di tengah minggu yang sibuk. Semuanya membosankan.

To-do list menumpuk. Tapi yang berhasil dilakukan hanyalah scrolling TikTok menertawakan kelakuan konyol manusia di belahan bumi lain. Seharian hingga tak terasa matahari sudah bersiap untuk pulang.

Tapi aku tak punya tempat untuk pulang.

Teman-temanku menemukan hobi baru, teman baru, pacar baru, pekerjaan baru, suami baru; sementara aku susah payah mengumpulkan niat untuk mandi pagi.

Terkadang Instagram memang bagaikan dua sisi mata pisau. Banyak informasi yang bisa didapatkan, sekaligus sumber runtuhnya rasa aman dalam diri.

Apakah menjadi dewasa memang seperti ini? Hari-hari hanyalah usaha untuk bersikap profesional di tempat kerja, dan upaya untuk menjaga jam tidur agak tidak berantakan. Kerja, tidur, kerja, tidur. Hingga lupa bahwa usiaku sudah hampir kepala tiga, dan aku belum menikah.

Apakah menjadi dewasa memang seperti ini? Setiap kali membeli camilan mulai memperhatikan kandungan nilai gizi. Selalu meminta barista meminimalkan kandungan gula dalam es kopi. Tidak bisa berlama-lama nongkrong di luar rumah karena selalu merindukan tempat tidur untuk mengistirahatkan punggung yang mudah lelah. Uang gaji habis untuk membayar cicilan dan berobat. Setiap hari rasanya melelahkan.

Apakah menjadi dewasa memang seperti ini?

--

--